Wednesday, December 5, 2012

PENGERTIAN KHIYAR dan MACAM-MACAM KHIYAR

PENGERTIAN KHIYAR
Akad yang sempurna haruslah terhindar dari khiyar, yang memungkinkan aqid (orang yang akad) membatalkannya. Pengertian Khiyar menurut ualama fiqih adalah suatu keadaan yang menyebabkan aqid memiliki hak untuk memutuskan akadnya, yakni menjadikan atau membatalkan jika khiyar tersebut berupa khiyar syarat, 'aib atau ru'yah, atau hendaklah memilih di antara dua barang jika khiyar ta'yin.

Jumlah khiyar sangan banyak. Menurut ulama Hanafiyah, jumlahnya ada 17. Sedangkan menurut ulam Malikiyah, membagi khiyar menjadi dua bagian, yaitu khiyar al-taammul (melihat, meneliti) adalah khiyar secara mutlak dan khiyar naqish (kurang), yakni apabila terdapat kekurangan atau 'aib pada barang yang dijual (khiyar al_hukmy). Ulama Malikiyah berpendapat bahwa khiyar majlis itu batal. 

KHIYAR PALING MASYUR
1. Khiyar Syarat
a. khiyar syarat menurut ulama fiqih adalah suatu keadaan yang membolehkan salah seorang yang akad atau masing-masing yang akad atau selain kedua pihak yang akad memiliki hak atas pembatalan atau penetapan akad selama waktu yang ditentukan. Khiyar disyariatkan antaralain untuk menghilangkan unsur kelalaian atau penipuan bagi pihak yang akad.

b. Khiyar Masyru' (disyariatkan) dan khiyar rusak
   1. khiyar masyru'
           khiyar yang disyariatkan adalah khiyar yang ditetapkan batasan waktunya. Hal ini didasarkan   pada hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda: "jika bertransaksi (jual-beli), katakanlah tidak ada penipuan dan saya khiyar selama tiga hari." (HR. Muslim)
   2. Khiyar rusak  
        Menurut pendapat para kalangan ulama Hanafiyah, Syafi'iyah, dan Hanbilah, khiyar yang tidak jelas batasan waktunya adalah tidak sah, seperti pernyataan, "saya beli barang ini dengan syarat saya khiyar selamanya", perbuatan ini mengandung jahalah (ketidak jelasan). Menurut ulama Syafi'iyah dan Hanbilah, jual beli seperti itu batal. Khiyar sangat menentukan akad, sedangkan batasanya tidak diketahui, sehingga akan menghalangi aqid (orang yang melakukan akad) untuk menggunakan (tasharruf) barang tersebut. 

c. Batasan khiyar Masyru'
   Ulama Hanafiah, Jafar, dan Syafi'iyah, membolehkan khiyar tersebut dengan waktu yang ditentukan selagi tidak lebih dari tiga hari. Mereka berpendapat bahwa waktu tiga hari adalah waktu cukup dan memenuhi kebutuhan seseorang. Dengan demikian, jika melewati tiga hari maka jual beli tersebut batal. Akan tetapi akad tersebut akan menjadi sahih, jiak diulangi dan tidak melewati tiga hari. Adapun menurut Ja'far, jika diulangi dan tidak melewati tiga hari, tidak dapat menjadi akad yang sahih.

d. Cara menggunakan Khiyar
cara menggunakan khiyar ada tiga cara
1.  Pengguguran jelas (sharih)
2.  Pengguguran dengan dilalah 
3. Pengguguran khiyar dengan kemadaratan 
penggunaan khiyar dengan adanya kemadaratan terdapat dalam beberapa keadaan antara lain sbb:
    a. Habis waktu
    b. Kematian orang yang memberikan syarat
    c. Adanya hal-hal semakna dengan mati
    d. Barang rusak ketika masih khiyar
    e. adanya cacat pada barang
    f . Cara membatalkan atau menjadikan akad     

2. Khiyar Majlis
a. khiyar Majlis, menurut para ulama fiqih adalah hak bagi semua pihak yang melakukan akad untuk membatalkan akad selagi masih berada ditempat akad dan kedua pihak belum berpisah. Keduanya saling memilih sehingga muncul kelaziman dalam akad. Denagan demikian akan menjadi lazim, jika kedua pihak telah berpisah atau memilih.
 b. Pandangan para ulama tentang Khiyar Majlis
     1. Ulama Hanafiyah dan Malikiyah
        Akad akan dapat menjadi lazim denagan adanya ijab dan qabul, serta tidak bisa hanya dengan khiyar.
     2. Menurut ulama Syafi'iyah dan Hanabilah
         Jika pihak yang akad menyatakan ijab dan qabul, akad tersebut masih termasuk akad yang boleh atau tidak lazim selagi keduanya masih berada ditempat atau belum berpisah badanya. 

No comments:

Post a Comment